Puisi Kehidupan - Berteduh dalam Kegelapan
Kala hati dalam patamorgananya..
Bisik-bisik kelabu menghampiri pikiranku…
Kebimbangan seolah menusuk sanubari terdalam…
Seolah jiwa terkecam camuk maut…
Kini raga merasakan dampaknya…
Menggigil kepanasan dalam dinginnya malam…
Terbakar dalam timbunan salju everest…
Terjungkir dalam keadaan kontra kewajaran…
Senantiasa ihwal demikian datang menyapa…
Sebagai pertanda bahwasannya nyawa masih tertanam dalam raga…
Berontak diri untuk bisa terhindar,,, sekian upaya habiskan daya…
Dari penghujung ia tetap saja menghampiri…
Sebab itu adalah dinamika kehidupan…
Tersadar akan kepemilikan diri…
Bangkitkan nurani untuk mengingat-Nya…
Simpuhkan diri untuk laporan dan pengaduaan yang seorang hamba terima…
Ku limpahkan sekian kesyukuran atas perkara diriku…
Bahkan ku tersenyum menerima kotoran burung elang yang jatuh menerpa wajah ku..
Sebab ku syukuri atas sapi yang tak bersayap...
Sebab, Jika aku ingin meraih bintang namun tidak mendapatkannya,,,
Aku tidak mau pulang dengan tangan hampa saja…
Inilah cara-ku…
Mengadukan hidup dalam kesunyian malam…
Saat insan bermain dengan dunia mimpinya…
Saat itu pula daku buka tirai penghalang dengan Rabb-ku…
Hanya orang-orang yang tahu persisi bagaimana cara dia kelak mati saja yang mengerti bagaimana seharusnya dia hidup… Alangkah mulianya hati yang sedih tetapi dapat menyanyikan lagu kegemburaan bersama hati yang bersuka ia…
By Puisi Kehidupan
0 Comments