Puisi Kehidupan : Bercumbu dengan Alam dan Pikiran
Pagi ini mentari seolah menyapa ku hangat, dinginnya udara pagi seolah mendayu dalam suasana yang terabaikan untuk kurasakan, awang-awang tampak cerah, burung-burungpun berkicau memadukan suara sebagai tanda datangnya waktu untuk bergerak mencari titipan rezekinya. Pagi ini terasa alam sedang bersahabat dengan keadaan hati-ku. Berusaha memadukan suasana sebagai penempa dalam mempertajam kekuatan bathin, menerawang dan menalaah celah-celah suasana yang terselip namun terselubung dengan alam sekitar-ku. Inilah suasana yang kurindukan saat jemariku ingin menata dan mengukir isi pikiranku, untuk mampu mendapatkan kejernihan dan kemurnian dari volume terpentingnya untuk bisa ku tuangkan. Memadukan energi alam dengan spektrum kinerja otak kiri, memadukan saduran suasana alam ini bersama otak kanan hingga mampu menoreh sesuatu dalam terma kewajaran namun spesial untuk didapatkan.
Ku pejamkan mata dan mulai mencari timbunan data didalam benak, memilih dan memilah dalam menetukan kombinasi literatur yang sudah ada. Mendaki atau bahkan menyelam kedalam lumpur pikiran terdalam hingga ku temukan makna yang selanjutnya ku tuangkan dalam bentuk komposisi-komposisi. Bahan-bahan sudah tersiapkan pada nampan ala irisan bambu, siap untuk dijadikan menu-menu luar biasa sehingga hasil racikannya dapat dihidangkan dan nikmati segenap alam.
Inilah dia karya alami hasil perpaduan nuansa alam bersama dendangan alam pikiranku. Atas karya hasil usaha dan kerja keras yang selama ini ku jalani. Tanpa menapikan penguasa sejagad alam raya, aku menikmati hasil racikan-ku kala ini. Dan inilah dia, Real Good Job…
Tidak penting seberapa lambat ku berjalan dalam menuju kearah-mu,
Tidak penting seberapa banyak waktu yang ku habiskan untuk menemukanmu,
Sebuah kepastian bahwasannya aku tidak akan jenuh untuk berusaha mengenal-mu,
Sebuah kepastian aku tidak akan merugi jika memiliki-mu.
Engkaulah obyek yang diperintahkan Rabb-ku untuk mencintaimu…
ILMU…
By: Puisi Kehidupan