Hitung belasan jam tuk jadi ganjil pertama dasa ketiga.
masih belum diriku tuk nikmati jelaga.
makin buat tak henti malam ini terjaga.
Dan kemana janji percaya hilang tinggal curiga.
sesakkan nafas lelahkan raga.
hari dimana tak seharusnya aku merasa kehilangan dermaga.
Wahai Yang Tak Hingga.
lelah bersimpuh sudah tak mampu menduga.
berkeringat dingin berusaha seimbangkan surga.
Tak berani berucap harga.
dihakimi retak rusak tak mampu merawat belahan iga.
disudutkan pengganggu aktivitas hina bak serangga.
Diam bertanya arti sahabat dan kolega.
sunyi aku definisikan keluarga.
kesakitan dan berpikir lari lagi dari laga.
Selalu tinggal Engkau Sang Maha Pujangga.
sudikah di hariku ini kau kirim naga.
aku ingin ke langit yang berbeda mega.
Tapi ternyata Engkau tempatkan aku ditengah telaga.
hening dengan posisi yoga.
dan semesta bernyanyi tentang alpha dan omega.
Hingga aksaraku mengangguk kecil ‘semoga’.
menggaung ditiap-tiap sudut-sudut rongga.
sampai nanti dentang ke-21 diganjil pertama dasa ketiga.
By Puisi Kehidupan