Masih dalam sirkel kerhidupan, tetap berusaha untuk mampu melakukan sesuatu yang baru, yang bermanfaat hingga melakukan sesuatu yang bias mendapatkan penghasilan ekonomi. Tentunya kita yang gagah adalah yang mampu berdiri dengan seribu impian dan sejuta usaha, dan itulah hidup.
Meski dalam prosesnya kita selalu menemukan rintangan-rintangan, bahkan tidak jarang kita mendapatkan hasil akhir yang mengecewakan. Namun tentunya kekecewaan mengajarkan kita arti dari kehidupan. Teruskan perjuangan dan usaha walaupun terpaksa harus menghadapi cobaan dan rintangan dalam hidup. Terhadap sesuatu yang telah berlalu biarlah untuk berlalu, tidak perlu untuk kita sesali apalagi sampai untuk ditangisi atas apa yang sudah tiada. Tetapi mari kita bangkit dan membina kembali apa yang telah hilang dan pergi.
Sebuah kalimat bijak menyatakan “seberat apapun beban masalah yang kita hadapi, percayalah bahwa semua itu tidak pernah melebihi batas kadar kemampuan kita”.
Suatu perkara atau persoalan hidup biasanya menggoncang ketentraman dan menghilangkan rasa damai dari hidup kita sehari-hari. Semua hal di sekeliling kita bahkan tidak mampu untuk kita rasakan, hayati dan nikmati. Segala sesuatunya menjadi bergejolak. Cenderung perkara-perkara yang membuat kita frustasi adalah adanya penekanan waktu atau tuntutan atas waktu. Namun dikala seperti itu, waktu justru seolah tidak mengizinkan untuk memberikan kemungkinan dan mengucilkan harapan.
Tentunya tanpa harus meninggalkan konteks judul, keterkaitan semua itu tidaklah bias terlepas dari konseksuensi atas tindak tanduk manusia. Tetapi dengan pikiran dan hati yang jernih, pintu-pintu jalan keluar akan terbuka dengan sendirinya. Maka mulailah untuk berfikir tenntang hari kemarin tanpa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut, maka kita sudah berada pada jalan menuj u sukses. Sebab hidup punya banyak cara untuk menjatuhkan mu, namun yang benar-benar menghancurkanmu hanyalah sikapmu dalam menghadapinya.
So kawan-kawan, jangan kita terlalu takut dan pilah-pilih terhadap tindakan yang kita ambil, sebab keseluruhan dari hidup ini adalah percobaan.
Meski dalam prosesnya kita selalu menemukan rintangan-rintangan, bahkan tidak jarang kita mendapatkan hasil akhir yang mengecewakan. Namun tentunya kekecewaan mengajarkan kita arti dari kehidupan. Teruskan perjuangan dan usaha walaupun terpaksa harus menghadapi cobaan dan rintangan dalam hidup. Terhadap sesuatu yang telah berlalu biarlah untuk berlalu, tidak perlu untuk kita sesali apalagi sampai untuk ditangisi atas apa yang sudah tiada. Tetapi mari kita bangkit dan membina kembali apa yang telah hilang dan pergi.
Sebuah kalimat bijak menyatakan “seberat apapun beban masalah yang kita hadapi, percayalah bahwa semua itu tidak pernah melebihi batas kadar kemampuan kita”.
Suatu perkara atau persoalan hidup biasanya menggoncang ketentraman dan menghilangkan rasa damai dari hidup kita sehari-hari. Semua hal di sekeliling kita bahkan tidak mampu untuk kita rasakan, hayati dan nikmati. Segala sesuatunya menjadi bergejolak. Cenderung perkara-perkara yang membuat kita frustasi adalah adanya penekanan waktu atau tuntutan atas waktu. Namun dikala seperti itu, waktu justru seolah tidak mengizinkan untuk memberikan kemungkinan dan mengucilkan harapan.
Tentunya tanpa harus meninggalkan konteks judul, keterkaitan semua itu tidaklah bias terlepas dari konseksuensi atas tindak tanduk manusia. Tetapi dengan pikiran dan hati yang jernih, pintu-pintu jalan keluar akan terbuka dengan sendirinya. Maka mulailah untuk berfikir tenntang hari kemarin tanpa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut, maka kita sudah berada pada jalan menuj u sukses. Sebab hidup punya banyak cara untuk menjatuhkan mu, namun yang benar-benar menghancurkanmu hanyalah sikapmu dalam menghadapinya.
So kawan-kawan, jangan kita terlalu takut dan pilah-pilih terhadap tindakan yang kita ambil, sebab keseluruhan dari hidup ini adalah percobaan.