Seiring lembaran-lembaran hidup ini terpatri diatas kertas, dinamika kehidupan menghampiri layaknya semut yang menggerogoti gula batu. Di satu sisi ia adalah gula, namun disisi lainnya merupakan sisa semut-semut. Bagi sesorang yang memandangnya gula, ia masih bisa untuk dikonsumsi, namun tidak sebaliknya. Kian banyak rintangan-rintangan dalam kehidupan, dan menjalaninya adalah suatu keniscayaan, terkecuali bagi mereka yang menyerah dan mengakhirinya dengan melepas jiwa mereka.
Kini diri masih tertanam dalam suatu keadaan yang seolah memenjarai hasrat, tidak mampu menciptakan keinginan disebabkan belenggu-belenggu yang diciptakan oleh tuntutan dan pengabdian. Berusaha untuk mencari jalan-jalan halus dengan menghampiri sirot kebajikan untuk dapat menghadapi kehidupan ini. Karena suatu kepastian yang ku ketahui, sesuatu yang baik adalah sebuah keniscayaan yang menghasilkan kebaikan pula.
Masih berbicara mengenai keadaan diri, perih dan pedih memang selalu dan selalu ku rasakan, namun bagaimana hendaknya ketika ini adalah sebuah rencana Ilahi. Aku hanya tahu tidak sesuatu apapun dari hidupku yang aku harapkan dilimpahkan-Nya untuk-ku, tetapi Dia menganugerahi segala yang aku butuhkan. Mencoba untuk menyeimbangkan pemikiran dengan hati, bagaimana bisa seorang hamba mengeluhkan keadaannya dan meratap-ratapi nasib seperti ini sedangkan mereka ketahui ihwal keadaan yang diberikan Sang Rabb-nya??.., Disisi lain dari pemikiranku, ungkapan hati seolah menjawab; karena ini adalah manusiawi yang merupakan keseimbangan alam untuk selalu menemukan kedudukannya. Kala diri mendapatkan tekanan, bukankah baik untuk mendapatkan penekanan diri sehingga mendapatkan penekanan untuk segera menghindarinya dengan mengatasi atau melengkapinya.
Praises for our past triumphs are as feathers to a dead bird, merupakan kata mutiara yang tidak habis-habisnya menghiburku. Tidak peduli terhadap masa laluku yang terkesan gilang-gemilang, tapi ini adalah syarat keyakinan-ku bahwa saat ini aku telah tumbuh lebih dewasa. Tidak perduli akan apa yang mempengaruhiku untuk tetap maju kedepan, karena problematika mengajarkanku untuk bagaimana seharusnya aku dalam menjalani urusanku yang selanjutnya. Perjalan ini seolah mendidik dan mempersiapkan diriku untuk menghadapi level high bahkan hingga kehidupan dalam bentuk insane level. The past is a foreign country; they do things differently there.
Keluarga
Keluarga, yang saat ini sedang terupdate dan recently banget dibenakku. Berbagai macam aral, cobaan dan rintangan ditimpakan terhadap keluarga-ku. Tapi rasa kokoh dan selalu waspada akan ku tunjukkan untuk menghadapi segalanya. Namun dilain itu aku merasa memiliki dunia yang semakin meluas dan menambah wawasan dari segala aspek yang selama ini belum pernah ku sentuh bersama pengetahuan logika-ku. Hampir seluruh ujung dunia sudah ku langkahi, namun rasanya keluarga mengajarkanku untuk mengenal dunia tidak seperti apa yang diajarkan mereka kepadaku.
- In family life, love is the oil that eases friction, the cement that binds closer together, and the music that brings harmony.Families are the compass that guide us.
- They are the inspiration to reach great heights, and our comfort when we occasionally falter.
- Other things may change us, but we start and end with the family.
- The only rock I know that stays steady, the only institution I know that works is the family.
- Call it a clan, call it a network, call it a tribe, call it a family: Whatever you call it, whoever you are, you need one.
- Feelings of worth can flourish only in an atmosphere where individual differences are appreciated, mistakes are tolerated, communication is open, and rules are flexible -- the kind of atmosphere that is found in a nurturing family.
- No matter what you've done for yourself or for humanity, if you can't look back on having given love and attention to your own family, what have you really accomplished?
- We cannot destroy kindred: our chains stretch a little sometimes, but they never break.
- Your family and your love must be cultivated like a garden. Time, effort, and imagination must be summoned constantly to keep any relationship flourishing and growing.
- I know why families were created with all their imperfections. They humanize you. They are made to make you forget yourself occasionally, so that the beautiful balance of life is not destroyed.
- You don't choose your family. They are God's gift to you, as you are to them.
By: Puisi Kehidupan