Assala_mu'alaikum wrwb...
Alhamdulillah kembali lagi admin Puisi Kehidupan menyempatkan diri untuk melanjutkan sesi kedua dari Puisi "Nuansa Hati" yang sebelumnya sempat vacuum beberapa saat. Moga-moga bagi pelanggan setia Puisi Kehidupan tidak kecewa :D , terutama buat bang Fauzan, Chudnofsky, Ramlan Hafiz, Mbak Jihan, dan sahabat-sahabat PK lainnya. Akhirnya selamat menikmati :-)
Meski rimba raya disunyikan
Meski pepohonan tertumbangkan...
Atau bahkan dada tersumbat kerinduan...
Namun menikmatinya adalah keniscayaan
Sebagai tanda adanya kedewasaan...
Atas semua yang telah tertimpakan...
Kedalam relung yang pekat kekosongan...
Riak ombak pecahkan kedangkalan...
Perahu menepi mencari titik sandaran...
Sebab samudera kehidupan telah dilayarinya panjang...
Terkelukan waktu yang menyeretnya ke ranah jalan...
Pudar kekesalan hati bermula terasa...
Karena kelaziman santirkan baruna hati...
Jati diri sirna ditelan pembarutan kasih...
Aku izinkan dengan harapan memandu haluan hidup...
Riwayat diri ini tentang harta baruku...
Daku hormati dengan sifat dan caraku...
Harapkan putih hilangkan belanga...
Dari gumpalan duniawi yang ia bawa...
Akhirnya senantiasa kan ku kenang sepanjang usia.
By Puisi Kehidupan
0 Comments